Pada hari Kamis, 1 Juni 2023 dilaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati hari lahir pancasila oleh seluruh civitas akademika SMP Negeri 1 Ngadirojo. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan SMP Negeri 1 Ngadirojo.
Tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023 kali ini adalah, “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”.
Perjalanan panjang merumuskan sila-sila dalam Pancasila, yang menjadi bagian sejarah pada awal terbentuknya Negara Republik Indonesia. Itulah yang kita peringati untuk menghormati jasa para pendiri bangsa, sekaligus untuk meneguhkan komitmen kita bersama terhadap ideologi negara kita, Pancasila.
Pancasila lahir ketika dicetuskan pertama kali oleh Bung Karno, pada 1 Juni 1945, kemudian berproses dalam satu rangkaian peristiwa yang tidak dapat dipisahkan dengan momentum perumusan Piagam Jakarta yang kemudian dilanjutkan dengan pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945.
Sebagai rumusan yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa, yang juga mencakup nilai-nilai kemanusiaan, Pancasila menjadi kristalisasi nilai nilai universal yang tak akan lekang oleh jaman, dan dapat diterima oleh seluruh bangsa di dunia, menjadikan Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride).
Saat sekarang ini, menjadi satu tantangan dan juga pertanyaan besar bagi kita semua, sudah cukup banggakah kita memiliki Pancasila? Apakah dengan menghafal lima sila yang ada sudah menjadikan kita Pancasilais?
Mari kita mengupas kembali peran Pancasila sebagai falsafah atau pandangan hidup bangsa Indonesia, yang menempatkan Pancasila sebagai cara berpikir, cara bertindak, dan cara hidup bangsa Indonesia. Hal ini juga meneguhkan pengertian Pancasila sebagai dasar dan tujuan bangsa Indonesia.
Filosofi tersebut kemudian harus tercermin pada implementasi Sila Pertama, yaitu sikap percaya dan melaksanakan aktifitas ketuhanan, menghargai agama dan menghormati agama lain. Toleransi dan moderasi beragama, akan menciptakan kerukunan antar umat beragama, dalam keragaman agama dan kepercayaan yang diakui di negara kita.
Filosofi Pancasila kemudian tercermin juga pada bagaimana rasa kemanusiaan dan keadilan antara sesama manusia, sikap bersatu untuk kepentingan negara, berdemokrasi yang santun, menghargai perbedaan, mengutamakan musyawarah untuk mufakat, serta menghargai persamaan hak dan kewajiban sebagai sesama warga negara sebagai wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jika hal-hal tersebut telah kita laksanakan dengan sekhidmat-khidmatnya dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, maka amanat para pendiri bangsa yang bersepakat menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa, sudah kita laksanakan.
Perlu kita pahami bahwa Gotong Royong adalah intisari Pancasila, sebagaimana diucapkan oleh Ir. Soekarno pada pidato 1 Juni 1945 di hadapan sidang BPUPKI, “gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, memeras keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama.”
Gotong royong atau semangat kebersamaan dalam koridor pelaksanaan lima sila dalam Pancasila, menjadi satu langkah nyata bagi kita semua saat sekarang ini di wilayah Kabupaten Wonogiri.
Semangat kebersamaan terbukti mampu menempatkan Kabupaten Wonogiri mengejar ketertinggalan dengan daerah lain, menjadi bukti kekuatan gotong royong.
Segenap elemen masyarakat Kabupaten Wonogiri patut berbangga bahwa, Semangat “Go Nyawiji Sesarengan mBangun Wonogiri” untuk mewujudkan masyarakat Maju, Mandiri, Sejahtera, menjadi wujud nyata gotong royong yang juga menjadi intisari Pancasila.
Ke depan, dengan semakin memperkuat landasan Pancasila dalam hati sanubari kita, akan semakin jaya bangsa kita, akan semakin maju bangsa kita, sehingga “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”, benar-benar menjadi dasar bangsa kita, dalam pergaulan bangsa-bangsa sedunia.
Demikian beberapa hal yang saya sampaikan. Mari jadikan Pancasila sebagai solusi berbagai persoalan bangsa, sumber inspirasi, dan juga sumber energi positif yang akan membawa kemajuan bagi kita bersama.