MPLS 2024

Jadwal MPLS SMPN 1 Ngadirojo Tahun 2024:

MPLS adalah kegiatan seputar pengenalan sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah, dan pengenalan cara belajar. Kegiatan MPLS ini ditargetkan untuk siswa baru yang masuk kelas 1 SD, SMP, SMA/SMK/sederajat. MPLS hanya diadakan pada hari dan jam pelajaran sekolah.Durasinya paling lama adalah tiga hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran.

Tujuan MPLS:

1.Mengenali potensi peserta didik baru melalui formulir profil peserta didik yang terdiri dari identitas, riwayat kesehatan, potensi atau bakat, sifat atau perilaku dan profil orang tua atau wali

2.Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif untuk peserta didik

3.Menumbuhkan perilaku positif, jujur, mandiri, menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, disiplin, hidup bersih dan sehat

4.Membantu peserta didik beradaptasi dengan aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah

5.Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya

Kepala sekolah bertanggungjawab penuh atas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pengenalan lingkungan.

 

Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kemampuan Diri

Potensi diri merupakan kualitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mendukung orang tersebut dalam memenuhi tujuan yang dicita-citakan. Potensi diri bukan hanya termasuk karakter, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, tetapi juga kesehatan, kemampuan fisik, motivasi, kemampuan berkomunikasi, dan masih banyak lagi. Dalam proses manusia meningkatkan kualitas dirinya, perlu terlebih dulu mengenali potensi yang ada, untuk kemudian ditumbuh kembangkan menjadi kualitas yang signifikan dalam dirinya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri:

  1. Kenali Minat dan Bakat
  2. Minta Masukan dari Orang Terdekat
  3. Mencoba Hal Baru, Keluar dari Zona Nyaman
  4. Gali Informasi
  5. Kenali diri sendiri

Pengertian Profil Pelajar Pancasila 

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
  2. Berkebinekaan global
  3. Gotong royong
  4. Mandiri
  5. Kreatif
  6. Bernalar kritis

(Dialagukan Agar Hafal)

Pengenalan Kurikulum

Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.

Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). P5 adalah upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

7 Tema P5:

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

Contoh:

  • Mengharuskan siswa membawa bekal makanan dari rumah.
  • Mendorong siswa untuk memilah sampah menjadi organik dan anorganik.
  • Mendorong siswa untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membawa botol minum sendiri dan menggunakan tas belanja.

2. Kearifan Lokal

Contoh:

  1. Pananaman Empon-Empon (Jahe,Kencur,Sereh)
  2. Pembuatan Jamu
  3. Pembuatan Bakso

3. Bhineka Tunggal Ika

Contoh:

  1. Pakaian Adat
  2. Toleransi Beragama

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya:

Contoh: 

  1. Menyelenggarakan seminar tentang pencegahan perundungan, kekerasan, dan masalah sosial lainnya dengan mengundang ahli di bidang tersebut sebagai narasumber.
  2. Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat poster atau makalah tentang berbagai jenis kekerasan seperti perundungan, kekerasan seksual, dan kekerasan fisik.

5. Suara Demokrasi

Contoh:

  1. Melaksanakan pemilihan OSIS dengan proses yang serupa seperti pemilihan umum.

  2. Melakukan diskusi bersama untuk menetapkan kesepakatan di kelas atau sekolah.

6. Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI

Contoh: Mendesain teknologi pengolahan limbah organik menjadi pupuk di lingkungan sekolah

7. Kewirausahaan

Contoh: Peserta didik bisa membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual (Market Day)

 

Cara Belajar Efektif:

Belajar efektif adalah proses belajar peserta didik yang berhasil guna. Artinya, proses belajar dapat memberikan kontribusi kepada peserta didik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 

Tips Belajar Efektif: Niat, Disiplin belajar, Fokus belajar, Motivasi belajar, Fasilitas belajar, Kontinyu, Belajar kelompok, Target hasil belajar, Aktif dalam belajar, Banyak membaca

Sekolah Adiwiyata

Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.

Sekolah Adiwiyata melaksanakan Gerakan Peduli dan Berdudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS)

Gerakan PBLHS yaitu gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah yang merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Dalam peraturan tersebut juga dijelaskan tentang penerapan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH) yang merupakan sikap dan tindakan warga sekolah dalam menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup. Gerakan PBLHS bertujuan untuk:

  1. perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup
  2. peningk atan kualitas lingkungan hidup
  3. upaya dalam mendukung ketahanan bencana warga sekolah

SMP Negeri 1 Ngadirojo Melaksanakan PROGRAM SEKAM ADIWIYATA

Pengelolaaan SEKAM (SAMPAH,ENERGI,KEANEKARAGAMAN HAYATI, AIR DAN MAKANAN)

Sekolah Digital

SMP Negeri 1 Ngadirojo memanfaatkan Google Classroom dalam Pembelajaran.

Salah satu solusi yang bisa dimanfaatkan guru dalam pembelajaran online salah satunya adalah membuat kelas maya dengan google classroom. Google classroom adalah salah satu produk dari google. Google Classroom merupakan layanan online gratis untuk sekolah, lembaga non-profit, dan siapa pun yang memiliki Akun Google. 

Google Classroom memudahkan siswa dan guru agar tetap terhubung, baik di dalam maupun di luar kelas. Google Classroom adalah platform pembelajaran campuran yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah yang bertujuan menyederhanakan pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas.

Dengan menggunakan google classroom guru bisa membuat kelas maya, mengajak siswa gabung dalam kelas, memberikan informasi terkait proses KBM, memberikan materi ajar yang bisa dipelajari siswa baik berupa file paparan maupun video pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, membuat jadwal pengumpulan tugas dan lain-lain.

Strategi yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring pada desain pembelajaran ini, salah satunya adalah blended learning. Blended learning merupakan staregi pembelajaran yang mencampur pembelajaran sinkron dengan pembelajaran asinkron